Adat "Bepasung" Sub Suku Seberuang

Kata Bepasung, adalah bahasa Dayak kelompok Ibanic Group, yang berasal dari kata “pasung.” Sama dengan bahasa Indonesia, kata pasung adalah sinonim dari kata rangket dan ikat. Jadi, Bepasung disini mengandung arti merangket atau mengikat sesuatu, agar yang diikat menjadi tidak berdaya. Ritual adat Bepasung, dimasa lalu kerap dilakukan oleh masyarakat Dayak Seberuang, (Tempunak & Sepauk) yang tergolong Ibanic Group, untuk mengancam Ruh yang bersemayam di pohon-pohon besar, biasanya pohon Kiara’ yang telah tua.

Menurut F. Kincong, SH, sesepuh suku Seberuang, jika disuatu kawasan lama tidak turun hujan, mereka akan mencari pohon beringin tua untuk diikat, dengan melilitkan tali rotan pada batang pohon tersebut.


Setelah acara mengikat selesai, para tetua yang ditunjuk untuk memimpin upacara tesebut kemudian mulai mengancam. Kata-kata ancaman, biasanya dibawakan secara Gurindam, yang intinya mengancam jika tidak segera turun hujan, maka pohon kiara ini akan ditebang.

Perlengkapan dalam acara ini, selain beberapa jenis sesaji, disiapkan pula seekor ayam dan beberapa buah Beliung (kapak). Ayam untuk disembelih, yang darahnya akan dicecerkan ditanah untuk menghormati Puyang Gana. Menurut kepercayaan leluhur berbagai sub-suku Ibanic Group, Puyang Gana adalah Ruh besar yang menguasai tanah. Segala kegiatan diatas tanah, seperti; bercocok-tanam; membangun rumah; dan menambang mineral, terlebih dahulu harus menghormati Puyang Gana. Adapun alat Beliung, akan digunakan sebagai pelengkap ancaman untuk menebang.
 
Setelah upacara ritual selesai, beberapa Beliung tersebut akan diselipkan pada rotan yang meliliti pohon tersebut. Kemudian sebelum para tetua adat meninggalkan tempat upacara, biasanya sang Ruh yang mendiami pohon tersebut akan diberi tempo beberapa hari. Jika dalam tempo tertentu belum juga ada turun hujan, maka pohon tersebut akan ditebang.

Ritual adat Bepasung ini, erat sekali dengan kepercayaan Animisme tempo dulu. Seiring dengan perkembangan jaman dan pengaruh moderenisasi, kegiatan ritual Bepasung semakin jarang dilakukan dan bahkan telah punah sama sekali.

Sumber : www.kalimantan-News.com

0 komentar:

Posting Komentar