Mandau Suku Dayak

Suku Dayak merupakan suku asli Kalimantan, salah satu senjata tradisiona suku Dayak adalah Mandau. Mandau adalah senjata tajam sejenis parang. Berbeda dengan parang, mandau memiliki ukiran-ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau. Mandau dipercayai memiliki tingkat-tingkat keampuhan atau kesaktian. Kekuatan saktinya itu tidak hanya diperoleh dari proses pembuatannya yang melalui ritual-ritual tertentu, tetapi juga dalam tradisi Ngayau (pemenggalan kepala lawan). Ketika itu (sebelum abad ke-20) semakin banyak orang yang berhasil di-kayau, maka mandau yang digunakannya semakin sakti. Biasanya sebagian rambutnya digunakan untuk menghias gagangnya. Namun, saat ini fungsi mandau sudah berubah, yaitu sebagai benda seni dan budaya, cinderamata, barang koleksi.

Bagian-bagian Mandau

1. Bilah Mandau
Bilah mandau terbuat dari lempengan besi yang ditempa hingga berbentuk pipih-panjang seperti parang dan berujung runcing (menyerupai paruh yang bagian atasnya berlekuk datar). Salah satu sisi mata bilahnya diasah tajam, sedangkan sisi lainnya dibiarkan sedikit tebal dan tumpul. Konon, mandau yang paling baik mutunya adalah yang dibuat dari batu gunung yang dilebur khusus sehingga besinya sangat kuat dan tajam serta hiasannya diberi sentuhan emas, perak, atau tembaga. Namun seiring perkembangan jaman, mandau sekarang di buat dengan berbagai jenis besi khususnya besi kikir.

2. Hulu Mandau (Gagang)
Dahlu hulu mandau terbuat dari tanduk rusa, namun sekarang karena tanduk rusa sangat sudah di temukan maka banyak hulu manadau terbuat dari berbagai jenis kayu rimba. Seluruh permukaan gagangnya diukir dengan berbagai motif seperti: kepala naga, paruh burung, pilin, dan kait. Pada ujung gagang ada pula yang diberi hiasan berupa bulu binatang atau rambut manusia. Bentuk dan ukiran pada gagang mandau ini dapat membedakan tempat asal mandau. dibuat, suku, serta status sosial pemiliknya.

3. Kumpang Mandau (Sarung)
Kumpang mandau biasanya terbuat dari lempengan kayu tipis. Bagian atas dilapisi tulang berbentuk gelang. Bagian tengah dan bawah dililit dengan anyaman rotan sebagai penguat apitan. Sebagai hiasan, biasanya ditempatkan bulu burung baliang, burung tanyaku, manik-manik dan terkadang juga diselipkan jimat. Selain itu, mandau juga dilengkapi dengan sebilah pisau kecil (lungak) sejenis seraut yang bersarung kulit yang diikat menempel pada sisi sarung dan tali pinggang dari anyaman rotan.

Nilai Budaya
Pembuatan mandau, jika dicermati secara saksama, di dalamnya mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain: keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Nilai keindahan tercermin dari bentuk-bentuk mandau yang dibuat sedemikian rupa, sehingga memancarkan keindahan. Sedangkan, nilai ketekunan, ketelitian, dan kesabaran tercermin dari proses pembuatannya yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Tanpa nilai-nilai tersebut tidak mungkin akan terwujud sebuah mandau yang indah dan sarat makna.

dikutip dari berbagai sumber

3 komentar:

Unknown mengatakan...

damai kalimantan

http://wildadventure-centralborneoisland.blogspot.com/

bos bagi info bisa kan

Anonim mengatakan...

ada sebuah novel karangan belanda..judulnya deserse (versi terjemahan indonesia) pertama kali terbit tahun 1860, disitu dikatakan bahwa mandau terbaik dikalimantan di buat di daerah negara didaerah sungai bahan kalimantan selatan, dekat barito..yang dijual ke seluruh kalimantan menyusuri sungai sungai

Dapah blog mengatakan...

Wah keren sob mandaunya. Salam sukses selalu sob...

Posting Komentar