Sejak aku menginjak remaja dan mulai memperluas pergaulan sosial, banyak yang bertanya apa Dayak? darimana Suku Dayak? Pertanyaan yang sama dan berulang-ulang membuatku menjadi penasaran dari mana sebenarnya asal mula suku Dayak
Dengan tekad untuk menjawab rasa ingin tahuku yang begitu kuat, akhirnya aku mencari beberapa artikel tentang sejarah Dayak. Banyak sekali refrensi dalam bentuk teori yang kebenarannya juga masih di ragukan oleh pakar sejarah. Tapi secara umum kurang lebih seperti ini
Sekitar 3000-1500SM, benua Asia dan Kalimantan masih menyatu. Pada saat itu terjadi perpindahan penduduk dari Yunan secara besar-besaran. Mereka mengembara melintasi daratan, menjelajah hutan dan pegunungan hingga sampai di daratan Kalimantan.
Bangsa China dari Yunan itu memasuki Kalimantan pada zaman kerajaan Dinasti Ming antara tahun 1368 – 1643. Tujuan utama bangsa China tersebut adalah berdagang. Sepanjang perjalanan, di setiap daerah yang mereka lewati, mereka memperdagangkan barang-barang yang mereka bawa seperti candu, sutera, barang pecah belah yang antara lain adalah piring, cangkir, mangkok, guci dan berbagai macam keramik lainnya.
Bersamaan dengan masuknya bangsa China ke daratan Kalimantan, masuk pula kelompok lain yang dikenal sebagai kelompok negroid dan weddid yang belakangan dikenal sebagai suku Melayu.
Kedua kelompok imigran itu akhirnya hidup berdampingan dan menetap di Kalimantan. Dari hanya berdagang akhirnya terjadi percampuran penduduk melalui perkawinan. Anak-anak hasil perkawinan dua kelompok imigran itulah yang akhirnya menjadi suku Dayak.
Asal mula suku Dayak ini diceritakan turun temurun dari mulut ke mulut. Dan karena percampuran dengan Bangsa China itulah banyak anak-anak suku Dayak yang berwajah oriental, sangat mirip dengan anak-anak China. Bermata sipit dan berkulit kuning langsat.
Bahkan, gadis-gadis Dayak terlihat lebih cantik daripada gadis China sebenarnya. Gadis-gadis Dayak tersebut terlihat lebih eksotik. Suku Dayak, hasil dari percampuran itu akhirnya menyebar hampir ke seluruh daerah di Kalimantan. Mereka menyisir sungai-sungai, kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan.
Percampuran terus terjadi. Perempuan/ laki-laki suku Dayak generasi berikutnya menikah dengan sesama penduduk setempat yang menciptakan suku Dayak murni atau menikah dengan keturunan bangsa China yang menetap di daerah mereka.
Suku Dayak juga membentuk sebuah kerajaan yang dinamai “Nansarunai Usak Jawa” atau kerajaan Dayak Nansarunai. Namun, kerajaan ini hancur akibat ekspansi kerajaan Majapahit yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya.
Dengan masuknya kerajaan Majapahit, persebaran agama Islam mulai merambah ke suku Dayak yang rata-rata masih menganut paham animisme dan dinamisme atau penyembahan terhadap benda-benda dan alam.
Sebagian Masyarakat suku Dayak akhirnya memeluk agama Islam dan sejak itu mereka tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak. Karena dunia mistik orang Dayak yang begitu kuat sangat bertentangan dengan agama Islam yang menyembah Allah. Suku Dayak yang memeluk agama Islam ini menyebut diri mereka sebagai orang Melayu atau orang Banjar.
Namun, sebagian lagi masyarakat suku Dayak tetap pada kepercayaan mereka. Mereka tidak mau memeluk agama Islam karena masih memegang teguh adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan mereka. Sehingga orang-orang Dayak ini akhirnya mengungsi dengan menyusuri sungai-sungai panjang dan masuk ke pedalaman Kalimantan Tengah.
Mereka akhirnya bermukim di daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Bahkan sebagian orang Dayak yang tidak ingin terpengaruh dengan dunia luar memilih memasuki hutan-hutan rimba dan hidup terpencil jauh dari dunia luar.
Namun sekarang dengan seiring perkembangan jaman, suku-suku Dayak sudah tidak lagi hidup di hutan, walaupun ada yang masih dipedalaman tetapi sudah sedikit maju karena tersentuh oleh pembangunan.
Dari berbagai sumber
7 komentar:
disini banyak kebohongan Islam, jelas-jelas 99% suku dayak adalah Kristen , bahkan mereka anggap orang2 Kristen itu orang dayak, kalau seorang dayak murtad jadi Islam maka dibuang dan dianggap suku melayu.
Saya banjar murni,ibu dari sungai buluh qalua,ayah dari tantaringin tabalong, tidak ada dayak melayu,dayak adalah sebutan bangsa eropa untuk menyebut seluruh penduduk asli kalimantan,seperti halnya mereka menyebut 'indian'untuk penduduk asli amerika, BAHANYAR sebutan bagi orang kalimantan yg memeluk kepercayaan hindu kemudian islam dalam penyebutan bangsa eropa BANJAR, yang juga menjadi salah satu modus andalan penjajah untuk senjata yang paling mutakhir saa itu 'ADU DOMBA' senjata yg juga di gunakan untuk meluluh lantakan suku-suku asli di amerika sehingga saling bertikai,jepang pun sangat berhasil menggunakan senjata 'ADU DOMBA' tersebut di taiwan hingga sampai saat ini di kenal dengan' WHU SHU TRAGEDY' yg menelan ribuan korban karena suku-suku asli taiwan'MEHEBU' saling bunuh untuk kepala yang berhasil di penggal dan di tukar dengan upah dalam bentuk keping emas dan perak atau pakaian dan pangan,elan ribuan korban karena suku-suku asli taiwan'MEHEBU' saling bunuh untuk kepala yang berhasil di penggal dan di tukar dengan upah dalam elan ribuan korban karena suku-suku asli taiwan'MEHEBU' saling bunuh untuk kepala yang berhasil di penggal dan di tukar dengan upah dalam bentuk keping emas dan perak atau pakaian dan pangan, keping emas dan perak atau pakaian dan pangan,
bagus info nya
Cukup kaget dengan komenant yg pertama, jd terbantu dgn komenant yg kedua. Baru tahu. Dikira dayak itu emang sebutan yg asalnya dari mereka juga. Ternyata itu org eropa yg bikin. Saya juga asli kalimantan. Saya orang amuntai.
Saya urang Kalimantan dan kurang tau tentang dayak, tapi saya tidak pernah dengar asal mula dayak agamany kristen tapi yang saya tau kepercayaan kaharingan kalu gk salah. dan kaharingan itu juga saya kurang tau yg saya ingat/pernah dengar cerita2 kaharingan itu tidak beragama/berTuhan melainkan menyembah alam/nenek moyang!! kalau salah tolong kritikannya sekalian cari tau suku asli kita(kalimantan) salam damai. Wassalam!!
Dari beberapa referensi yang sya baca, kata dayak itu adalah sebutan yang diberikan penjajah untuk menyebut suku asli kalimantan.
Dayak, aslinya dari istilah daya yg artinya daerah diluar muara sungai.(hilir sampai hulu) itu terjemahan kedalam bahasa dayak pantai barat borneo, terhadap kata melayu"hulu dan hilir). Penggunaannya jauh sebelum belanda datang. Belanda kemudian melafalkannya menjadi" dyak". Dan mempopulerkannya dalam bahasa tulis.
Posting Komentar